Rossoneri Forever

                Aku ingin menuliskan cerita ini untuk mu. Cerita bagaimana aku berjuang menjaga hati ku tetap utuh. Berjuang demi rindu ini berlabuh di tepian yang sesungguh nya. Bukan aku tidak ingin membagi nya dengan mu.. Aku ingin,teramat sangat!! Hanya saja,engkau pasti tau permasalahnnya.         Aku ingin menempuh perjalanan ini bersama mu,berpegangan tangan mengarungi kerasnya perjalanan ini. Berjalan bersamamu menuju keabadian. Bersama memperbaiki diri. Sungguh aku ingin. Tahukah engkau, terkadang diantara sujud tengah malam ku ada nama mu terselip disana?         Ini adalah tentang bagaimana perasaan ku berkembang diantara batas yang sulit untuk ku lewati. Perasaan ku padamu. Tahukah engkau betapa beratnya untuk ku mencintaimu sedangkan engkau tidak pernah tau apa yang kurasakan.         Ini cerita tentang cinta yang bersemi ditempat yang tidak seharus nya. Cinta tidak harus memiliki,itu kata mereka. Aku sadar sepenuhnya tentang hal itu tapi hati tidak semudah itu bisa

        Sebelum nya saya sudah menceritakan bagaimana perjalanan kami,sahabat Alor dalam berbagi sepatu ke sebuah sekolah yang terletak di Pulau Ternate. Perjalanan yang kami selesaikan dibawah guyuran hujan lebat dan ombak yamg meninggi. Kali ini saya akan mencoba menceritkan tentang perjalanan kami berbagi sepatu dan senyum di sebuah sekolah yang terletak di desa Tulta,Alor Barat Laut.MIS Jabal Nur Tulta (Kamis,24 Maret).         Desa Tulta terletak di Kecamatan Alor Barat Laut,berjarak lebih kurang 2 jam perjalanan dari kota Kalabahi. Desa ini terletak di perbukitan yang memang menjadi landscape nya Alor. Untuk mencapai tulta kita bisa menggunakan motor atau mobil. Hanya saja lebih baik jangan yang matic karena perjalanan yang terus menanjak. Kasihan motor nya :)         Kami berangkat dari Kalabahi pukul 8,kali ini Sahabat Alor kedatangan tamu dari Jakarta-tepatnya salah satu relawan yang domisili nya di Jakarta. Fathia Amanda Rubyca Afero. Kakak yang satu ini khusus datang untuk

      Me,my self and i       Solo ride until i die       'Cause i got me for life       Oh i don't need a hand to hold       Even when the night is cold       I got that fire in my soul        Lagu ini masih terngiang di telinga ketika saya mendapatkan pesan WA dari Audrey bahwa saya adalah pemenang arisan blog minggu ini. Ditengah rapat evaluasi komunitas #SeribuSepatu kami yang phase pertama nya telah kami tutup,WA dari audrey membuat saya agak terhenyak. Saya keluar sebagai pemenang arisan minggu ini!!! Tidak tau bagaimana perasaan saya menjadi pemenang ini.       Baiklah,sebagai pemenang dari arisan ODOP sesuai peraturan saya harus menuliskan cerita tentang diri saya sendiri. Here we are!!       Kenalkan,my name is Marisa. You can call me Marisa,Riesa,Icha or Uni. Jangan khawatir jika dipanggil dengan salah satu nama tersebut saya inshaallah nengok kok. Saya nggak akan celingak celinguk kiri kanan,seolah olah tidak tau dan sok sombong deh pokoknya.Hohoho. I came f

Jika senja berarti rinduku Terbawa angin padamu Apa salah jika aku menginginkan Senja senja yang lain untuk ku? Jika senja adalah jawaban Akan do'a yang tak lelah terucap Terselip di setiap waktu dan nafas yang dihela Salahkah jika aku ingin menyimpan indahnya Pada diari hati? Jika senja adalah tempat rinduku berlabuh Salahkah jika aku sungguh menanti datangnya? Seperti kemarau yang akan selalu menanti Akan datang nya hujan Jika suatu saat nanti Cinta sudah cukup waktu Rindu sudah menemukan tempatnya berlabuh Disinilah aku Diantara senja Yang berlinang jingga Berdiri menatap masa depan

Im doing things excatly like i want to What part of that don't you understand And i don't give a damn if you don't approve What part of that don't you understand You are so tough throwing punches with your words You think you are clever,let me tell you that you're not the first Say something i haven't heard yet Disrespectful,always quick to judge I kind of wonder if you are doing it just because It must be nice being perfect                                 (Opinion Overload-Simple Plan)          Sepenggal lagu dari salah satu band punk pop ini seperti menjadi hentakan di dalam hati,menjadi perenungan untuk diri sendiri. Terkadang kita tanpa sadar dengan mudah nya mengomentari segala sesuatu tanpa tahu apa yang menjadi kebenarannya. Dengan mudahnya langsung menghakimi segala sesuatu tanpa melihat kejadian yang sebenarnya.         Kita menghakimi ,mengomentari kehidupan orang lain dengan mudahnya dan tanpa merasa berdosa. Berbicara seolah olah kita

            Bolak balik nyari ide untuk menulis,untung belum sampai jumpalitan dan salto tapi ide apa yang mau ditulis belum juga nyantol. Seperti nya minggu ini otak saya benar benar blank kebalikan dari minggu sebelum nya dimana saya punya banyak sekali ide sampai jadi bingung mau menulis apa terlebih dahulu. Jadi,saya bukan dihinggapi virus malas menulis tapi yaa itu kalo nggak kebanyakan ide ya nggak ada ide sama sekali. Ini sebenarnya apa?? (Jangan tanya,saya juga bingung).        Kenapa coba si ide ini datang nya jangan seperti itu,yang pas sedang banyak ya banyak banget nah pas giliran nggak ada ya nggak ada sama sekali. Bagi rata gitu! Jadi setiap hari saya nggak musti nyari si ide ini bolak balik lagi.(Padahal si ide ini nggak lari kemana mana). Walaupun seperti kata Bang Syaiha masa iya dari sekian banyak kegiatan kita sehari hari tidak ada yang menarik untuk ditulis. Benar sih,tapi saya sungguh tidak tau apa yang tgerjadi pada saya minggu ini. Totally blank . Seperti

Dear Amor, Langkah kaki kuhentakkan Melintas sisa sisa perihnya rindu ini Waktu demi waktu Kususuri dengan diamku dan sesekali kicauan pipit Sebagai penawar lelahku Mencoba meresapi dan menghayati Bersabar akan janji sang surya Tentang kehangatan nya di pagi hari Cintaku jauh,senja masih menyimpannya Purnama pun tak mau kalah Mungkin kau tidak akan pernah tau Apa yang aku tulis disini Syair yang tak tereja teruntuk mu Sajak yang tak akan sempat terselesaikan Dear Amor, Mungkin bagimu rinduku ini tak akan terbaca Tidak apa,karena aku yakin di suatu senja nanti Rindu ini akan berlabuh Biar kusimpan,kurajut dan kujaga untuk mu Cintaku jauh,senja masih menyimpan nya

     Jika sebelum nya saya menulis tentang Minang dan merantau maka kali ini saya akan mencoba menulis tentang beberapa anggapan umum masyarakat indonesia terhadap orang Minang atau Padang. Seperti kita ketahui bersama orang Padang (baca : Minang) sangat terkenal dengan merantau nya. Bisa di pastikan dimana pun di pelosok negeri ini anda akan bisa menemukan orang Padang. Bahkan di daerah yang secara umum saja tidak diketahui mereka ada. Bahkan ada sebuah anekdot yang menyatakan jikalau saja di bulan ada kehidupan mungkin orang Padang adalah yang pertama merantau kesana.      Berikut beberapa anggapan masyarakat umum terhadap orang Padang. 1. Selalu disebut nya orang Padang.         Bagi masyarakat di luar suku minang, perantau asal Sumatra Barat selalu disebut berasal dari Padang. Bukan Minang. Padahal Padang sendiri adalah 'hanya' ibu kota dari Sumatra Barat sendiri,bukan suku. Ditambah dengan banyak nya orang yang tahu nya Padang itu identik dengan nama rumah makan atau re

    Akhirnya,,setelah satu minggu dan sekian jam serta sekian detik saya bisa nulis lagi,hohoho Senang nya!!! Semoga setelah ini benar benar bisa konsisten. Masa iya kalah sama audrey yang jadwal sekolah nya aja udah bikin saya pusing. Ternyata memang menepati janji itu agak susah susah gampang terutama janji dengan diri sendiri. Lah,malah curhat!!      Setelah saya baca di group ternyata tantangan minggu ini adalah menuliskan pengalaman menarik yang pernah kita alami kemudian sertakan analogi analogi agar menarik. Alhamdulillah langsung ketemu bahan. So,lets start..      Jadi,seperti tulisan saya sebelum nya saya dan beberapa orang teman yang kebetulan sama sama perantau di Alor membuat sebuah gerakan yang kami namakan #1000sepatu. Sebenarnya gerakan ini sudah ada sebelum nya tapi kami merasa tidak ada salahnya untuk melakukan gerakan yang serupa. Selama hal itu adalah hal yang baik.      Kemaren (13/3) kami dari tim Sahabat Alor (kami menamakan kelompok kecil ini dengan Sahabat Al

               Jikalau sebelum nya saya pernah menulis tentang program #1000buku untuk anak anak Alor kali ini saya akan mencoba berbagi pengalaman berbagi sepatu dengan adik adik disini. Kegiatan ini sudah digagas terlebih dahulu oleh beberapa teman yang telah lebih dahulu merantau ke Bumi Kenari. Setelah beberapa bulan mengumpulkan sepatu akhir nya bisa mencapai 600 pasang sepatu yang sudah mulai di distribusikan ke sekolah sekolah ya ng ada di Kabupaten Alor.        Kali ini sekolah yang kami kunjungi adalah SMP/SMA PGRI Kalabahi.Sekolah ini memiliki siswa sebanyak 70 orang, SMP dan SMA. Bisa dikatakan kalau sekolah ini adalah sekolah satu atap. Mereka memiliki 4 bangunan ,3 bangunan berfungsi sebagai kelas dan yang satu nya sebagai kantor. Jika di lihat dari luar  sekolah ini bagus,karena memang bangunan sekolah nya yang baru.         Kebanyakan siswa di sekolah ini berasal dari kalangan kurang mampu,bahkan bisa dikatakan 95% dari mereka berasal dari golongan tidak punya. Mere

       "Mba jawa mana?"        "Maaf mba saya bukan dari Jawa saya asli Padang.." Menjawab dengan setengah tersenyum.        "Loh,tapi kok nggak ada tampang tampang Padang nya,.beneran asli Padang? Ada turunan Jawa nya kali" Sambil memandang saya dari ujung kaki ke ujung kepala.        "Saya asli Padang,ayah ibu asli padang ,nenek kakek juga asli nggak tau kalo buyut saya,tapi setau saya kami sekeluarga sudah turun temurun menjadi orang Padang.."        Saya sudah tidak bisa mengingat lagi berapa kali percakapan ini terjadi. Yang pasti hal ini bermula ketika saya pertama kali merantau ke Ibu Kota. Ketika pertama berkenalan dengan orang baru pasti saya akan mendapat pertanyaan seperti itu.        Awal nya sih saya merasa biasa aja dan menjawab dengan sabar diiringi senyum termanis yang saya punya. Tapi lama kelamaan kok rasanya gimana gitu? Sebenarnya apa yang salah dengan tampang dan penampilan saya sehingga orang orang selalu menyangka saya

        Hari rabu, itu berarti dua hari lagi weekend. Yeeee.. Upsss bukan deng, hari rabu adalah hari kapal. Jadwal rutin kapal yang melayani rute Kupang-Kalabahi dan sebalik nya. Sebenar nya ada dua jadwal pelayaran dalam seminggu. Hari Rabu dan Minggu.         Jikalau kebanyakan orang itu sering ngomong 'i hate monday' maka beda dengan saya. 'I don't like sunday'. Bayangin aja ketika orang orang masih bisa narik selimut, leyeh leyeh dipagi hari, berolahraga atau apapun saya masih harus masuk kantor karena adanya jadwal kapal.         Namun demikian, sebagai seorang ASN (baca: Aparatur Sipil Negara)  yang  baik saya harus tetap lebih mementingkan pekerjaan saya sebagai seorang pelayan masyarakat dibanding kesenangan pribadi. Lagipula jadwal kapal di Pelabuhan saya hanya dua kali dalam seminggu. Bayangkan teman teman saya yang ada di Pelabuhan besar. Harus lembur setiap hari.         Hari kapal adalah hari dimana saya bisa melihat, memperhatikan dan mempelajari t

Malam ini, Diantara dentuman musik hingar bingar Diantara tawa yang bersahutan Dan ocehan anak manusia tak berujung Ada rasa rindu pada negeri disana Tempat sejuta kenangan yang telah dan akan selalu terukir didalam kalbu Sekian purnama rindu membuncah Akan negeri Andalas Tanya yang tetap mengusik diri Entah kapan akan terobati Malam ini Bersama hembusan angin malam Titip rindu untuk mereka Kalabahi, 1 Maret