Sahabat Alor : Sepenggal Kisah di Rualkameng

        Sahabat Alor melanjutkan perjalanan dalam berbagi sepatu, kali ini kami mengunjungi sebuah sekolah di desa Rualkameng, kecamatan Alor Tengah Utara. Seperti umumnya desa-desa di Alor , Rualkameng terletak di bukit. Untuk mencapai desa ini, kita bisa menggunakan kendaraan roda 4. Tapi sebaiknya gunakan kendaraan yang mempunyai mesin turbo atau 4WD. Medan yang terus menanjak dari awal membuat mobil semacam itu akan membuat perjalanan jauh lebih enak dan aman.
        Sebenarnya memakai motor juga bisa, hanya saja anda harus lihai. Jika anda berniat untuk menggunakan motor matic, mungkin anda harus berpikir ulang. Struktur jalan menuju desa ini agak sedikit berbahaya, jalan yang terus menanjak, tebing dan jurang di kiri kanan jalan serta belokan tajam yang tiba tiba. Jalan nya sudah beraspal sekitar beberapa KM diawal tapi itu juga sudah terdapat banyak lubang yang mengharuskan anda untuk benar-benar berhati-hati.
       Kami berangkat dari Kalabahi pukul 07.30 dengan menggunakan mobil Hilux dan beberapa motor. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, sampailah kami di desa Luba. Bisa dikatakan ini adalah 'kotanya' . Perjalanan dengan mobil atau motor hanya bisa sampai disana. Kami harus berjalan kaki menuju tempat tujuan kami, Sekolah Dasar Negeri Rualkameng. Just so you know, petualangan sebenarnya baru akan dimulai. Here we go!!
        Perjalanan selanjutnya yang harus kami tempuh kebalikan dari perjalanan awal tadi. Sekarang medan yang harus kami lewati adalah jalan yang terus menurun. Jalan setapak berbatu dan rumput tinggi menjadi saksi perjalanan kami berbagi senyum kali ini.

Jalan menuju SD Rualkameng
         Satu hal yang harus anda ketahui tentang jarak di Alor sini. Jika mereka menyatakkan jaraknya adalah 1 KM, maka anda jangan berharap akan benar-benar sampai ditujuan setelah berjalan lebih kurang 1 KM. Pemandu kami menyatakan bahwa jarak dari tempat kami menitipkan mobil sampai ke TKP hanya 2 KM, tetapi setelah 1 jam berjalan tidak ada tanda tanda kehidupan yang terlihat. Mungkin langkah kaki mereka yang panjang. Hohoho
         Perjalanan menempuh jalan setapak berbatu ini benar-benar menguras tenaga dari para volunteer. Rasanya nafas benar-benar tinggal satu-satu. Satu pertanyaan timbul di dalam kepala 'bagaimana orang orang yang tinggal di desa ini memenuhi kebutuhan hidup mereka..? Apakah mereka pernah ke Kalabahi? Untuk menuju desa terdekat saja mereka (atau ini hanya kami?) membutukan waktu satu setengah jam berjalan kaki. Bisa dikatakan mereka tinggal jauh di pedalaman.
Masyarakat Yang Turut Hadir 
         Ketika rasa lelah ini mulai benar-benar menguasai diri, akhirnya sampailah kami di Sekolah yang dituju. Perjalanan satu setengah jam yang telah menguras energi berhasil dibangkitkan kembali oleh sambutan adik-adik dan masyarakat yang telah berkumpul menunggu kedatangan kita. Senyum kegembiraan mereka seperti hujan yang membasahi bumi, menyegarkan kembali badan yang sudah lelah.
Adik-adik yang sudah berbaris menyambut Sahabat Alor
       Seperti di sekolah sebelum nya, agenda hari ini (26/03) juga ada penyuluhan menyikat gigi dan mencuci tangan yang benar oleh drg.Ovilya dan dr.Anita. Oiya, hampir lupa ada games dulu untuk mencairkan suasana. Seperti di Tulta, games kali ini juga dibawakan oleh teman teman dari SM3T yang kembali ikut membantu Sahabat Alor. Meski malu-malu adik adik ini tetap mengikuti arahan dari guru guru SM3T. Bernyanyi,tepuk tangan dan menari. Membentuk lingkaran saling berpegangan tangan. Mereka yang tadinya malu-malu mulai tersenyum dan kemudian tawa lepas mereka pun menyusul.
Games Untuk Membangun Keakraban

Membentuk Lingkaran, Bernyanyi dan Menari


Selesai Praktek Mencuci Tangan Yang Benar
       Setelah suasana mulai mencair acara dilanjutkan dengan penyuluhan dan kemudian mempraktekannya. Kali ini bukan hanya adik-adik saja yang antusias, orang tua yang turut hadir pun ikut memperhatikan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh teman-teman dokter.
Praktek Menyikat Gigi


      Ada satu yang berbeda kali ini, jikalau biasanya hanya penyuluhan untuk adik-adik, di Rualkameng ini masyarakatnya beruntung. Karena salah satu volunteer kami adalah seorang hakim di Pengadilan Negeri Kalabahi. Jadi, ketika teman-teman dokter memberikan penyuluhan kepada adik-adik, Bli Made -biasanya dipanggil- berbagi cerita tentang berbagai hal yang berkaitan dengan hukum kepada bapak-bapak yang turut hadir. Terima kasih pak Hakim!!!
Berbagi Cerita Tentang Berbagai Permasalahan Hukum Dasar
       Adik-adik di sini selain mendapatkan sepatu juga akan mendapatkan tas seperti adik-adik di Tulta. Rencana awal, tas dan sepatu akan dibagikan secara bersamaan. Tetapi wakil kepala sekolah mengajak kami untuk makan siang dulu. Waktu memang sudah pas untuk makan siang. Walhasil, kami terpaksa merubah rencana semula. Kebetulan di dalam tas yang akan dibagikan juga ada biskuit dan susu sebagai hadiah. Jadi tas dibagikan duluan agar adik-adik juga bisa menikmati biskuit dan susu sembari menunggu sepatu dibagikan.
Menikmati Snack dan Susu Sambil Menunggu Sepatu
      Seperti kebiasaan pedesaan lainnya, merupakan suatu keharusan bagi kita yang berkunjung untuk mencicipi hidangan yang telah disiapkan oleh mama-mama, orang tua siswa. Jadilah, sebelum masuk ke acara utama, yaitu pembagian sepatu kami menikmati dulu hidangan yang telah disiapkan. Sebenarnya dari tim, kami sudah memberikan pesan lewat perantara yang memfasilitasi pertemuan ini agar masyarakat tidak usah repot-repot. Mereka berkata , ini adalah wujud rasa syukur mereka atas kunjungan kami.
      Ada info yang kami dapat dari wakil kepala sekolah bahwa kami dari Sahabat Alor adalah orang luar pertama yang berkunjung sejak sekolah mereka berdiri, kecuali Kadis Pendidikan yang memang tugasnya. Ada rasa sedih dan kebanggaan tersendiri di dalam hati mendengar fakta tersebut. Mungkin karena letak sekolah ini yang sangat jauh.
       Selesai menikmati hidangan yang telah disiapkan, kami langsung membagikan sepatu. Selain adik-adik yang sudah keliatan lelah, kami juga harus memikirkan perjalanan pulang yang penuh tantangan. Mendung juga sudah mulai terlihat. 
        Jumlah siswa di sekolah ini adalah 40 orang mulai dari kelas 1 sampai kelas 5. Kebetulan ada 5 orang yang tidak hadir dikarenakan sedang sakit. Pembagian sepatu berlangsung riuh, seperti biasa ukuran sepatu tidak langsung pas. Maka dimulailah tukar menukar sepatu. Dibutuhkan sekitar 20 menit untuk akhirnya semua bisa mendapatkan sepatu sesuai dengan ukuran kaki nya masing-masing.
         Sampai saat ini hal ini masih menjadi kesulitan bagi kami, selalu ada anak yang ukuran nya tidak sesuai dengan daftar yang diberikan kepada kami. Entah mungkin memang kaki adik-adik yang cepat berubah ukuran nya atau cara mengukur nya yang salah. Saat ini solusinya masih dengan cara saling bertukar diantara adik-adik.
Mencoba Sepatu Baru
          Itulah sepenggal kisah kami, sahabat Alor berbagi sepatu dan senyuman di sebuah desa yang masih sangat butuh perhatian dari kita bersama. Mudah-mudahan akan ada lagi bantuan batuan lain yang bisa diberikan kepada mereka. Kebahagian yang tak terkira terpancar dalam do'a yang dibawakan oleh bapak wakil kepala sebagai penutup dari kegiatan hari ini. Syukur yang teramat sangat atas kunjungan kami. Tak terasa air mata terharu pun ikut turun menetes di pipi. Menyadarkan diri bahwa kita harus bisa bersyukur dengan apa yang kita dapatkan saat ini. Tidak mengeluh akan keadaan yang kadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
           Tidak terasa ini sudah waktunya kami pulang kembali ke Kalabahi. Hari sudah menunjukan pukul 3 sore. Tidak terasa kami sudah menghabiskan setengah hari bersama adik-adik dan masyarakat Rualkameng yang masih bisa tersenyum lebar di dalam kekurangan mereka. Salut untuk kalian!!
           


Rualkameng,Sepenggal Kisah
        We can all make difference in the lives of others in need, because it is the most simple gesture that make the most significant of differences. - Miya Yamanouchi

Komentar

  1. wihh mantap mbak Riesa, semoga jadi amal yang berlimpah ya. salam buat sahabat-sahabat volunteer lainnya.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Makasih atas smua dukungan dan partisipasi LANGSUNG LEWAT BERKAT DAN PEMBERIAN LANGSUNG UNTUK ANAK ANAK DI DAERAH PEDALAMAN KAMI AKAN SELALU KENANG SELAMNYA,, SEKALI LAGI MAKSIH KALIAN LUAR BIASA,,MAKSIH basodara smua Tuhan Yesus Memberkati Smua AMAL BAIK YANG DI BERIKAN PADA ANAK ANAK DI DESA KUSUSNYA KECAMATA ALOR TENGAH UTARA TEPATNYA DI DESA DAPITAU DUSUN II RUALKAMENG.
    #SAVE_SAHABAT_ANAK-ANAK_DARI_KAMPONG_UNTUK_INDONESIA.

    BalasHapus
  4. Makasih atas smua dukungan dan partisipasi LANGSUNG LEWAT BERKAT DAN PEMBERIAN LANGSUNG UNTUK ANAK ANAK DI DAERAH PEDALAMAN KAMI AKAN SELALU DI KENANG SELAMNYA SEKALILAGI MAKSIH KALIAN LUAR BIASA,,MAKSIH basodara smua Tuhan Yesus Memberkati Smua.
    #SAVE_SAHABAT_ANAK-ANAK_DARI_KAMPONG_UNTUK_INDONESIA.

    BalasHapus
  5. Makasih atas smua dukungan dan partisipasi LANGSUNG LEWAT BERKAT DAN PEMBERIAN LANGSUNG UNTUK ANAK ANAK DI DAERAH PEDALAMAN KAMI AKAN SELALU KENANG SELAMNYA SEKALILAGI MAKSIH KALIAN LUAR BIASA,,MAKSIH basodara smua Tuhan Yesus Memberkati Smua.
    #SAVE_SAHABAT_ANAK-ANAK_DARI_KAMPONG_UNTUK_INDONESIA.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sahabat Alor, Tulta dalam Senyuman

One Day One Post, A Day Journey To Yogyakarta (Part 1)

All About Me