Perkara Jodoh
“Ketika ditiupkan ruh pada anak
manusia tatkala ia masih di dalam perut ibunya, maka sudah ditetapkan ajalnya,
rezekinya, jodohnya, dan celaka atau bahagianya di akhirat”
Dan tugas kita adalah untuk
mengusahakannya sampai batas kemampuan kita. Sisanya ada di tangan sang Pemilik
segala. Hanya dia yang bisa memastikan kapan, dimana dan bagaimana kita
akhirnya menemukan yang terbaik.
Ikhtiarkan dan kemudian berdo’a. Berserah
diri pada-Nya. Karena Ikhtiar tanpa do’a itu adalah sombong, sementara do’a
tanpa ikhtiar adalah sebuah kesia-siaan. Apapun yang kamu lakukan, jangan
pernah berhenti berdo’a. Walaupun masih banyak do’amu yang belum di ijabah oleh
Allah.
Demikian juga dalam perkara
jodoh. Dia sudah tertulis jauh sebelum kita ada. Itu adalah hak pregoratif dari sang pemilik
cinta. Namun demikian, bukan berarti kita hanya diam menunggu tanpa berusaha
apapun.Dalam perjalanannya mungkin kita banyak menemukan hambatan, halangan dan
rintangan. Tak usah risau, tak usah bersedih, tak usah berkecil hati. Waktumu
akan tiba. Tak perlu khawatir atas apa yang sudah ditetapkan oleh Allah. Jangan
risau dengan apa yang masih menjadi rahasia. Karena semakin kamu merisaukannya
maka semakin sakit yang akan dirasakan.
Risau atas apa yang sudah
ditetapkan oleh-Nya sama saja dengan meragukan-Nya.
Tak bisa dipungkiri, ketika usia
sudah memasuki masa-masa menikah, namun belum juga bisa mencukupkan separuh
islam, ada rasa was-was. Apalagi ketika satu persatu teman sepermainan sudah
menemukan pasangannya. Pertanyaan ‘kapan menyusul?, apalagi yang ditunggu? Adalah
momok yang sedapat mungkin dihindari. Awal- awal sih ok, tapi lama kelamaan
pertanyaan itu bisa sangat menyakitkan. Rasa sedih ketika belum bisa mewujudkan
keinginan orang tua untuk segera melihat buah hatinya bersanding.
Keresahan karena belum juga
menemukan pendamping bisa jadi berubah menjadi kekecewaan. Merasa rendah diri,
berpikir tidak ada satupun yang suka padanya. Kemudian menutup diri, menjadi pribadi
yang menjengkelkan. Merasa diri tidak berharga.
Memiliki orang tua yang berbeda
pandangannya tentang menemukan jodoh dengan kebanyakan orang lain, memberikan
keuntungan tersendiri bagiku. Ibu dan ayahku tidak pernah bertanya, kapan? Tidak
pernah mendesak harus segera menikah karena usia yang sudah seharusnya menikah.
Bagi mereka perkara ini bukanlah hal yang harus dirisaukan.
“Jodoh akan datang ketika masanya tiba. Kita tidak bisa memaksanya. Itu
rahasia Allah. Jodoh, rezeki dan ajal adalah hal yang ayah nggak bisa
menjawabnya ketika orang bertanya kenapa kamu belum menikah. Jadi , jangan
hanya karena teman-temanmu sudah menikah semua, kemudian kamu takut tidak akan menemukan jodohmu. Ayah tidak
membesarkanmu untuk tidak percaya pada rencana Allah. Tidak banyakyang ayah
bisa lakukan selain mendo’akan yang terbaik dan berusaha menemukan yang dipilihkan
Allah untukmu. Jangan khawatir ketika orang bertanya kenapa kamu belum menikah.
Perbaiki diri, taukan? Lelaki yang baik untuk perempuan yang baik juga”
Dalam sujud malammu mungkin kamu
bertanya. Kenapa jodohku belum juga datang menghampiriku? Apa yang salah dengan
diriku? Dengan do’aku? ataukah mungkin dengan niatku?
Niat menikah hanya untuk
menghindari pertanyaan yang semakin lama
mulai memekakan gendang telingamu? Ataukah karena temanmu satu- persatu telah
menemukan jodohnya? Perasaan rendah diri karena hanya dirimu yang belum?
Jika memang demikian, maka niat
itu benar yang harus dirubah. Niatkanlah menikah karena ingin menggapai cinta
Allah. Ingin bersama- sama mengarungi kehidupan menuju syurganya bersama. Saling
mengajak pada kebaikan. Cintai sang pemilik cinta untuk kemudian mendapatkan
cinta yang kamu inginkan. Bersama menuju ke syurga ilahi.
Karena sejatinya jodoh dan
pernikahan bukanlah perlombaan. Siapa cepat dia dapat, siapa cepat dia yang
menang. Karena jodoh adalah rahasia-Nya, maka niatkanlah hanya karena-Nya.
Karena Allah. Manusia hanya di wajibkan
berikhtiar untuk menjemputnya. Dengan cara yang yang di ridhoi oleh Allah
tentunya.
Jadi, mari perbaiki niat kita. Mudah- mudahan
dimudahkan jalannya.
Ciputat, 00.00
Ter-inspirasi dari buku Bukan Jodohnya yang Tak Kunjung Datang, Tapi Niatnya yang Perlu Ditata Ulang.
Waw pasti bukunya keren
BalasHapusBanget mba nur..recommended
BalasHapus