Sebelum Cinta

"Aku punya impian"
Katamu sore itu diantara debur ombak
Yang terdengar sayup di kejauhan

Aku mendengarkan dengan hati sedikit berdegub

Mungkin saja,

Bunga itu akhirnya mekar bertemu sang kumbang
senja tak lagi menyimpan rinduku

"Adakah aku disana, didalam mimpimu?

Kuberanikan diri bertanya
Tak berani ku menatap matamu
Detak jantung yang bergemuruh
Terdengar bagai air bah pada telinga ku

Jikalau aku tidak terlalu sibuk menahan gejolak hati
Mungkin aku akan tersenyum
Ironi,
Hujan pun turun membasahi bumi
menyamai detak jantung ku

Lama kau terdiam
"Mungkin saja...."
Jawab mu pada akhir nya
Secercah harapan yang tersimpan jauh di sudut hati
Mulai muncul menjelma menjadi sebuah senyum simpul
Bagai mentari yang muncul perlahan dari ufuk timur

"Tapi maafkan aku, hanya saja hatiku sudah menemukan tempatnya berlabuh"
Lanjut mu

Serta merta mematahkan senyum ku
Yang bahkan belum menyentuh mata
Terdiam tanpa bias berkata
Hanya suara rintik hujan menemani
masih menyamai detak jantung ku

Diantara diam ku dan kau
Satu hal yang aku sadari
Ternyata tidak sesakit itu!!!
Telah ku bayangkan hati yang remuk
Air mata yang mungkin akan menganak sungai di pipi
Patah hati yang mungkin akan terbawa sampai nanti

Akan kemungkinan itu
Aku tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi
Ternyata tidak sesakit itu!!!
Ulang ku dalam hati, sekali lagi

Secercah senyum kembali terbentuk di sudut bibirku
Melengkung,
Kali ini sampai dimata ku
"Siapa gadis itu?" Tanya ku
"Engkau mengenalnya" Jawab mu tersenyum lebar
Aku pun ikut tersenyum bersama senyum mu

Begitulah,
Ketika rindu belum bertemu sang pemilik senja
Cukuplah rasa itu menjadi kisah
Kisah yang bias kau tuliskan diwaktu luang mu
Ketika rindu hanya bias tersampaikan lewat do'a
Yang tak bosan terucap
Dengan pengharapan yang tak pernah putus
Akan pertemuan dibalut janji suci

Ternyata tidak sesakit itu,
Aku meneriakannya sekali lagi di dalam hati


Kalabahi, 01 May 2017