Membunuh Rindu Part I


Aku tahu dan sangat paham sekali jika hati telah menjatuhkan pilihannya, apapun tidak akan berarti dan bisa untuk mnghentikannya. Seperti aku yang sangat yakin dengan perasaanku kepadamu. Aku tidak menginginkannya. Sudah terlalu sering aku melakukan kesalahan ini.

Hanya saja bagaimana mungkin aku bisa tidak jatuh hati padamu, kau begitu indah. Senyum simpul yang selalu menghiasi sudut bibirmu, menggodaku. Cukup kuat untuk menarik hati yang rapuh jatuh dalam hangatnya.

“ Uni, bagi makanan dulu..” dan kamu memberikan  senyum termanis yang kamu miliki. Bagaimana mungkin aku akan menolaknya. Terlalu terhipnotis aku didalamnya. Bagai pelangi sehabis hujan yang aku tau selalu jadi kesukaanmu.

Telah sengaja aku bangun tembok yang tinggi di sekeliling hati ketika pertama kali berjumpa denganmu. Aku tau tidak akan ada aku dan kamu, kita dimasa yang akan datang. Jalan kita sudah berbeda, dari semula. Aku tidak pernah punya rencana untuk jatuh cinta padamu. Hanya saja terkadang hidup begitu lucu. Tidak peduli seberapa kuat dan besar usahaku untuk mencegahnya. Aku jatuh cinta padamu, pada akhir nya. Entah siapa yang bisa aku salahkan sekarang. Senyummu ataukah hati yang kadang suka bertindak tanpa logika?.

“Aku jatuh cinta padamu”. Aku  menyatakannya dengan lantang. Tapi aku hanya seorang pengecut. Aku hanya bisa meneriakan pengakuanku kepada senja. Entah senja akan menyampaikan kepadamu. Didalam hati tentu saja aku sangat berharap  sampai kepadamu.

Aku yakin engkau tidak tahu betapa beratnya bagiku untuk melawan perasaan ini. Setiap kali harus menikam hatiku ketika rindu padamu memuncak. Malam menjelang, senja dengan angkuhnya memamerkan pendarnya tahu bahwa bersamanya aku berharap rinduku tersampaikan padamu. Seperti padamu, aku pun jatuh dalam sihirnya.

I’ll watch the night turn light blue

But its not the same without you

Because it take two to whisper quietly

Till i look at my hand and feel sad

Cause the spaces between my finger

Are right where yours fit perfectly

                                    (Vanilla Twilight)

Aku telah membaca ribuan puisi dan kata-kata mutiara tentang cinta. Hanya saja itu tidak cukup . Kau adalah puisi terindah yang pernah tercipta. Dengan syair yang tersusun sempurna. Kau adalah melodi dari lagu cinta yang sayup selalu terdengar dari seberang.

                                    ************************

Komentar

  1. Dinikmati saja Rindunya, Mba. πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

    BalasHapus
  2. Keren karisa😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. haiiiiii iput caem!!! hahaha makasih udah mampir dan meninggalkan jejak

      Hapus
  3. Hmmm....Begitulah cinta yg selalu berubah rindu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alor,Heaven On Earth (Part 1)

Sahabat Alor, Tulta dalam Senyuman

1000 Buku Untuk Alor