Lidah Tak Bertulang

Im doing things excatly like i want to
What part of that don't you understand
And i don't give a damn if you don't approve
What part of that don't you understand

You are so tough throwing punches with your words
You think you are clever,let me tell you that you're not the first
Say something i haven't heard yet
Disrespectful,always quick to judge
I kind of wonder if you are doing it just because
It must be nice being perfect
           
                    (Opinion Overload-Simple Plan)
 
       Sepenggal lagu dari salah satu band punk pop ini seperti menjadi hentakan di dalam hati,menjadi perenungan untuk diri sendiri. Terkadang kita tanpa sadar dengan mudah nya mengomentari segala sesuatu tanpa tahu apa yang menjadi kebenarannya. Dengan mudahnya langsung menghakimi segala sesuatu tanpa melihat kejadian yang sebenarnya.
        Kita menghakimi ,mengomentari kehidupan orang lain dengan mudahnya dan tanpa merasa berdosa. Berbicara seolah olah kita terbebas dari apa yang kita bicarakan. Lidah dengan ringan nya berucap hal yang tidak seharusnya. Lidah tak bertulang tapi kadang bisa lebih tajam daripada pedang. Terkadang kita lupa akan pepatah itu ketika sedang dalam semangat '45 dalam mengomentari atau membicarakan orang lain.
        Sebenarnya jauh di dalam hati kita kita sadar bahwa apa yang kita ucapkan tidak akan lepas dari pertanggung jawaban nanti nya,namun seringkali kita terjerat oleh lidah kita sendiri. Godaan untuk mengomentari,menghakimi segala sesuatu kadang terlalu berat untuk di tundukan. Padahal kita tahu bahwa ada malaikat di kiri dan kanan kita yang siap mencatat segala apa yang kita ucapkan.
Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melaikan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.(QS.Qaaf 50:18)
         Jika ditanya secara jujur kepada diri sendiri kita pasti juga tidak akan suka,merasa tersinggung jika ada orang yang mengomentari  dan menghakimi kita tanpa tahu kebenarannya seperti apa. Hanya saja ketika lidah sudah memulai kita lupa akan hal itu.
          Pepatah lain juga mengatakan 'mulut mu harimau mu' .Mulut kita sendiri bisa menerkam kita jika kita tidak bisa menjaga apa yang keluar dari mulut kita sendiri. Niat hati untuk menggunjingkan orang,merendahkan  atau menghakimi tanpa sadar apa yang kita omongin kadang kadang adalah cerminan dari diri kita sendiri.
          Jika tidak bisa menjaga lidah dan mulut kita bisa saja hal ini yang nanti nya akan menyeret kita ke panas nya api neraka.tenggelam dalam kobaran bara api yang menyala. Oleh karena itu pepatah 'Lebih baik diam daripada berkata yang tidak baik' lebih baik selalu kita pakai.
          Kesimpulannya ,marilah kita masing masing (terutama penulis sendiri) menjaga lidah kita,menjaga mulut kita agar jangan dengan mudah nya untuk mengeluarkan kata kata yang bisa menyakiti orang lain dan pada akhirnya bisa menjadi bumerang juga untuk diri kita sendiri.

         

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sahabat Alor, Tulta dalam Senyuman

One Day One Post, A Day Journey To Yogyakarta (Part 1)

All About Me