Sahabat Alor,Journey to Ternate Island

    Akhirnya,,setelah satu minggu dan sekian jam serta sekian detik saya bisa nulis lagi,hohoho Senang nya!!! Semoga setelah ini benar benar bisa konsisten. Masa iya kalah sama audrey yang jadwal sekolah nya aja udah bikin saya pusing. Ternyata memang menepati janji itu agak susah susah gampang terutama janji dengan diri sendiri. Lah,malah curhat!!
     Setelah saya baca di group ternyata tantangan minggu ini adalah menuliskan pengalaman menarik yang pernah kita alami kemudian sertakan analogi analogi agar menarik. Alhamdulillah langsung ketemu bahan. So,lets start..
     Jadi,seperti tulisan saya sebelum nya saya dan beberapa orang teman yang kebetulan sama sama perantau di Alor membuat sebuah gerakan yang kami namakan #1000sepatu. Sebenarnya gerakan ini sudah ada sebelum nya tapi kami merasa tidak ada salahnya untuk melakukan gerakan yang serupa. Selama hal itu adalah hal yang baik.
     Kemaren (13/3) kami dari tim Sahabat Alor (kami menamakan kelompok kecil ini dengan Sahabat Alor) menuju salah satu sekolah Dasar di Pulau Ternate. Pulau Ternate adalah salah satu pulau yang masuk kedalam Kabupaten Alor (bukan Ternate yang di Maluku yaa) . Perjalanan ke Pulau Ternate hanya bisa ditempuh dengan perahu motor. Perjalanan ditempuh selama lebih kurang 30 menit,tergantung kita mau ke desa apa,karena perkampungan penduduk tersebar disekeliling Pulau. Kebetulan sekolah yang akan kami tuju berada di bagian belakang dari Pulau ini sehingga kami harus memutari setengah pulau.
     Kami berangkat dari Kota Kalabahi menuju tempat perahu yang akan kami tumpangi sekitar pukul 8. Sesampainya di tempat yang dituju ternyata perahu yang akan membawa kami ke Pulau Ternate belum datang. Kami terpaksa menunggu lebih kurang setengah jam. Jadilah kami  nongkrong dipinggir jalan bersama dengan beberapa orang mama dan bapa yang akan menyeberang juga.
     Mungkin benar seperti kata pepatah untung tak dapat diraih malang tak dapat di tolak,setelah akhirnya si perahu datang sekarang yang jadi permasalahan adalah bagaimana cara nya naik keatas perahu. Air yang surut dan banyak nya karang membuat kapal tidak bisa berlabuh lebih dekat ke bibir pantai. Jika dipaksakan maka resiko nya kami akan kebasahan sampai ke baju atasan. Akhirnya diputuskan untuk pindah ketempat lain,pantai Sebanjar. Disana akhir nya kami bisa naik ke perahu dengan mulus. Perjalanan lebih kurang 30 menit pun dimulai!!!
Pantai Sebanjar
     Seperti julukan nya,Alor Heaven on Earth perjalanan menuju pulau Ternate pun disuguhi oleh pemandangan alam yang sungguh menyejukan mata. Menurut beberapa teman kadang kita bisa menyaksikan lumba lumba yang sedang bermigrasi di perairan ini. Mungkin sekarang bukan saat migrasi nya mereka sehingga kami tidak melihat lumba lumba bahkan tanda tanda keberadaanya pun tidak terlihat. Tetapi kami melihat beberapa orang bule yang sedang Snorkeling. Jika kamu adalah pencinta kegiatan ini Ternate ini merupakan salah satu spot yang terbaik.
     Perjalanan 30 menit kami pun akhirnya sampai di tujuan,desa Bogakele.Saya pernah membaca bahwa untuk mencapai sesuatu yang indah itu kita memang harus melewati berbagai tantangan. You know what,sepertinya kapal datang telat dan naik perahu yang harus berpindah tempat ternyata belum seberapa dibanding apa yang harus kami hadapi selanjutnya. Tangga yang sangat curam dan licin cuyy!! Kalau kamu tau Janjang Ampek Puluah  atau Tangga Empat Puluh yang ada di Bukittingi nah ini bahkan lebih curam daripada itu. Jikalau curam saja mungkin tidak jadi masalah tapi ini juga licin dikarenakan hujan yang juga nggak mau kalah,ikutan menyemarakan perjalanan kami. Dengan semangat yang tetap tak surut akhir nya kami berhasil menaklukan tantangan ini. 100 tangga,Omaigaaat!!
Pendakian demi seulas senyum
     Kami sampai di Sekolah yang dituju dengan selamat sentosa walaupun dengan nafas yang tersengal dan peluh yang bercucuran (Lebay kalo yang ini mah). Kebetulan masih ada kegiatan gereja sehingga kami harus menunggu dulu sampai mereka selesai. Jadilah kami kembali nongkrong di pinggir jalan.Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu pun tiba,kegiatan gereja selesai saatnya berbagi senyum pun dimulai.
     Pertama kami tentu saja menemui pihak yang berwenang di SDN Bogakele. Kebetulan ibu kepala sekolah sedang tidak berada ditempat sehingga kami pun diterima oleh beberapa orang staf guru. Di luar para siswa sudah mulai berkumpul. Lelah mendaki mulai terobati melihat senyum mereka yang sebagian masih malu malu. 
     Agenda hari ini selain membagi sepatu yang menjadi tujuan utama juga seperti biasa ada penyuluhan tentang cara cuci tangan dan sikat gigi yang benar dari teman teman sukarelawan yang kebetulan berprofesi sebagai dokter. Acara dimulai dengan beberapa games yang diikuti dengan antusias oleh adik adik ini. Bernyanyi yang juga mereka lakukan dengan semangat dan suara yang lantang, suara masa depan harapan bangsa.

     Setelah puas bermain,adik adik pun dipersilahkan masuk kedalam ruangan kelas untuk mengikuti penyuluhan cara mencuci tangan dan menyikat gigi yang benar yang dibawakan oleh drg.Ovilya dan dr.Anita Cynthia. Mereka pun tetap mengikuti penyuluhan dengan bersemangat walaupun hujan mulai turun dengan deras di luar. Walau kelihatan sedikit lelah tapi mereka masih tetap bersemangat.  Mereka mengikuti ke dua penyuluhan dengan antusias,mengikuti setiap intruksi yang diberikan dengan bersemangat.
      Sedia nya praktek mencuci tangan dan menyikat gigi akan diadakan dilapangan tempat bermain games sebelum nya tapi apa daya hujan turun dengan sangat deras. Terpaksa adik adik kami minta berbaris di teras sekolah yang kebetulan memanjang. Kali ini hanya praktek mencuci tangan yang benar saja yang bisa dilaksanakan. Selain karena sikat gigi yang kurang kami bawa, juga kasihan jikalau mereka terlalu lama berdiri di luar terkena tampiasan hujan yang masih sangat deras disertai angin.
       Praktek mencuci tangan yang benar  sudah selesai dilakukan,sekarang waktu  nya kita masuk di menu utama. Bagian yang ditunggu tunggu baik oleh adik adik maupun oleh kakak kakak relawan. Pembagian senyum eh sepatu *ikon senyum. Pembagian sepatu dilakukan dengan cara memanggil satu persatu siswa yang sebelum nya sudah ada di daftar. Jumlah siswa di SDN ini adalah 44 orang mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Alhamdulillah nya semua bisa hadir saat itu.
       Setelah pembagian selesai dilakukan adik adik dipersilahkan untuk mencoba sepatu nya masing masing jikalau ada ukuran yang salah. Benar saja,banyak yang ukuran nya tidak sesuai,rata rata kekecilan. Selalu ada solusi untuk setiap masalah,adik adik diminta untuk saling tukar dan mencoba sepatu teman nya. Akhirnya permasalahan untuk perbedaan ukuran sepatu bisa diatasi,Yayyy!!!
Tetapi tidak untuk Fiktor dan Ferdi,setelah dicoba ditukar kesana kemari tetap tidak muat. Tenang yaa Fiktor dan Ferdi kalian pasti dapat kok,nanti dikirim dari Kalabahi ya. Sabar dulu ya adiik. Orng sabar di sayang tuhan.
      Pembagian selesai,otak atik nomor sepatu juga sudah selesai saat nya sesi foto foto. Ayooo adik adik perlihat kan senyum nya yang lebar untuk para donatur ,senyum kalian adalah penyemangat bagi kami para relawan dan hadiah untuk para donatur. Cheeeseeeeee!!!!!!

        Berbagi senyum selesai dan ini saat nya kami para relawan kembali ke kalabahi. Disinilah tantangan selanjutnya sudah menanti. Hujan yang tidak kunjung berhenti walaupun kami sudah menunggu sambil menikmati suguhan jagung rebus dan teh hangat dari guru dan orang tua siswa. Kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan karena sepertinya hujan nya awet,seperti pengarang yang jomblo nya awet,nah looooh!! (Jadi curhat) hehehe.
        Tangga 100 yang semakin licin karena hujan pun telah ditaklukan hanya untuk menemui ombak yang mulai menggila. Laut yang tadi surut sekarang sudah pasang yang tinggi. Katanya tempat kami berlabuh ini ombak nya memang agak gila. Kami pun melihat dengan kepala sendiri. Ditengah ombak yang menggila dan hujan yang masih tetap deras kami memulai perjalanan pulang. 1,5 Jam diterjang hujan dan ombak,tangan sudah malai pucat pasi dan perut pun tidak mau kalah ikutan bernyanyi. Untuk ku membayangkan kembali senyum adik adik disana cukup sebagai penyemangat.
        Demikianlah perjalanan yang berharga ini harus diselesaikan dengan beberapa tantangan. The most important reason for going from one place to another place is to see what's in between and they took great pleasure in doing just that- Norton Juster.

       Berbagi itu indah!!!!!!

    

Komentar

  1. Masya Allah .. mau ikutan "menjelajah" juga nih sayangnya gak bisa hiks..hiks..

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah pernah pergi ke kampung saya.... dan terima kasih sudah melakukan penyuluhan dissana..
    begitulah keadaan kami di pulau ternate desa bogakele yang kesulitan air. Teri,a kasih Sahabat alor

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alor,Heaven On Earth (Part 1)

Sahabat Alor, Tulta dalam Senyuman

1000 Buku Untuk Alor