Alor, Heaven on Earth (Part 2)

         Alor atau Nusa Kenari jika kita searching melalui google yang muncul pertama adalah artikel berbahasa inggris. Karena alor memang jauh lebih dikenal oleh orang asing di banding dalam negeri sendiri. Lain halnya jika anda adalah penggemar diving atau petualangan bawah laut lainnya. Alor menawarkan keindahan bawah laut yang tiada duanya.
         Bukan hanya bagian bawah lautnya yang menjadi daya tarik, tidak lupa juga pantai pantai yang akan memukau anda.
          Terdapat banyak pantai yang yang menjadi primadona disini. Namun begitu kebanyakan dari pantai ini terletak ditempat yang jauh dan medan yang agak keras untuk dilewati.
          Kebetulan minggu kemaren (07/02) saya dan beberapa teman bekesempatan untuk mengunjungi salah satu pantai terbaik disini, pantai Ling'al.
Pantai Ling`al
            Perjalanan ke pantai ini bisa ditempuh menggunakan dua cara. Melalui jalan darat yang memiliki medan yang sangat berat untuk bisa sampai di tujuan. Bisa menggunakan sepeda motor atau mobil. Perjalanan ini bisa di tempuh selama 2 sampai 3 jam. Melalui jalan laut menggunakan perahu motor yang bisa disewa kepada nelayan. Melalu jalur ini pun bisa ditempuh sekitar 2 sampai 3 jam,tergantung besar atau tidak nya ombak. Jalur menuju pantai ini memang melewati beberapa tempat yang mempunyai arus besar.

          Kami berangkat dari kota Kalabahi sekitar pukul 07:30. Tapi kalau bisa usahakan untuk berangkat lebih pagi karena ombak yang masih tenang. Karena semakin siang ombak nya akan semakin besar. Betul saja,kami harus menghabiskan lebih kurang 4 jam sebelum akhirnya sampai di tempat tujuan. Satu lagi,jika bisa lebih baik sewa perahu motor yang mempunyai 2 mesin jadi bisa lebih cepat dan lebih kuat mengarungi ombak yang lebih besar.
         Selama dalam perjalanan ketempat tujuan kami disuguhi oleh pemandangan pinggir pantai yang tak kalah menakjubkan nya. Tebing tebing karang yang memanjang memanjakan mata,bukit bukit yang mulai menghijau karena musim hujan sudah datang pun tak kalah indah nya. Keindahan pemandangan sepanjang jalan membantu mengurangi rasa capek karena panas yang menyengat. Sebelum sampai di tempat tujuan kami melewati dulu Bungalow tempat nantinya kami akan menginap. Bungalow unik berbentuk rumah adat alor yang khas.

Hirang Bungalow
           Setelah melewati tempat nanti kami menginap ,kami harus menempuh perjalanan sekitar satu jam lagi untuk akhirnya sampai ketempat tujuan dikarenakan ombak yang mulai naik. Begitu sampai ditujuan kami disambut dengan hamparan pasir putih yang sangat mempesona. Air laut yang sangat jernih dan pasir pantai yang putih terasa seperti surga. Lelah dan panas akibat perjalanan panjang seketika tersapu bersih melihat pantai yang dituju. Perjalanan yang sangat worth it!!!
           Banyak spot yang bisa dijadikan untuk tempat mengambil foto tapi yang paling bagus adalah diatas bukit kecil yang seperti sudah menjadi trade mark nya Pantai ini. Untuk bisa naik keatas bukit ini kita harus mendaki melewati batu karang yang terjal. Walaupun tidak terlalu tinggi tapi medan yang terjal dan struktur batu yang agak rapuh membuat kita harus berhati hati memilih pijakan.Yaaaay!! Akhirnya sampai juga keatas. Beberapa teman mulai mencari tempat untuk memasang hammock tapi tidak ada tempat yang pas. Setelah puas jeprat jepret kami memutuskan turun tapi tidak lagi melalui jalur yang tadi. Walaupun tidak terlalu terjal tapi jalur yang ini licin. Secara pribadi saya lebih memilih jalur pertama tadi dibanding jalur turun ini.
            
Spot Favorite para Photo Hunter
             Karena mendung yang mulai berat kami tidak terlalu lama menikmati keindahan dan eksotisme yang diberikan salah satu pantai tercantik di Alor ini. Kami segera bergegas kembali menaiki perahu motor menuju tempat penginapan kami malam nya. Apa daya belum sampai ketempat tujuan hujan deras sudah mulai turun. Ombak pun yang tadinya sudah mulai reda naik lagi.
Yang lucunya begitu sampai penginapan hujan yang sangat deras tadi langsung berhenti dan cuaca mulai terang kembali.
            Sampai dipenginapan rasa lapar sudah mulai melanda karena kedinginan,sayang nya makanaan yang seharusnya menjadi makan siang kami belum siap. Terpaksa menunggu dulu sambil meminum teh dan roti yang memang disediakan oleh penginapan ini. Waktu sudah menunjukan pukul 4 lebih berarti tidak lama lagi sunset akan muncul. Kebetulan tempat kami menginap ini adalah salah satu spot yang pas untuk menikmati indahnya sunset.
           Yang ditunggu tunggu akhirnya tiba,keindahan ciptaan sang pencipta. `Dan nikmat tuhan mu yang mana lagikah yang engkau dustakan`. Sungguh lidah ini kelu tidak bisa lagi berkata apa apa. Semburat merah yang perlahan turun ditemani oleh suara debur ombak dan sahabat. Sungguh sore yang tidak akan bisa terlupakan. Senja yang menitipkan senyum padaku. Senja yang mengajarkan ku bahwa hidup bukan hanya jingga dan merah.
Senja di Pnatai Hirang
            Malam mulai menjelang setelahh puas menikmati sunset terbaik yang ada kami mulai bersih bersih diri ditempat yang telah disediakan. Sayang nya air yang ada tidak cukup untuk mengakomodasi 7 orang untuk mandi dengan bersih. Sumur yang ada sepertinya adalah sumur yang ada air ketika laut pasang. Padahal sudah sangat dalam. Jadilah kami mandi seadanya,tapi itu bukan lah menjadi masalah. Malam yang panjang kami nikmati dengan berbagai kegiatan. Malam semakin larut kami bersiap siap tidur mempersiapkan diri untuk kegiatan besok hari.
           Pagi menjelang tapi sepertinya energi untuk mengeksplore keindahan hirang di pagi hari sudah habis. Tidak sesuai rencana yang terjadi malah kami menghabiskan pagi itu berleha leha,bercerita dan bersenda gurau menunggu waktunya kami kembali ke kehidupan kota.Tidak seperti dalam perjalanan pergi,kali ini ombak bisa dikatakan tidak ada sehingga perjalanan menjadi lebih cepat. Kami hanya membutuhkan waktu 2 jam walaupun tetap terkena hujan. 







Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sahabat Alor, Tulta dalam Senyuman

One Day One Post, A Day Journey To Yogyakarta (Part 1)

All About Me