Bakat Terpendam

    Pernah suatu kali membaca tentang bakat terpendam yang pasti masing masing dari kita memilikinya. Disana dikatakan kita pasti memiliki bakat terpendam karena memang sudah bawaan di dalam diri kita. Hanya saja tidak semua dari kita yang sadar apa yang menjadi bakat terpendam kita. Ada yang langsung menyadari apa yang menjadi bakat terpendam nya namun ada juga yang sampai sudah mendaki gunung lewat di lembah masih saja tidak menemukannya.
     Disana juga di katakan beberapa trik untuk mengetahui apa yang menjadi bakat terpendam kita. Sebenarnya mudah dan simpel saja. Coba pilih dan pilah apa yang paling mudah kita lakukan. Yang dengan tanpa usahapun kita bisa menyelesaikan nya tapi bagi orang lain itu adalah hal yang susah. Nah,berbekalkan apa yang ku baca tersebut akhirnya mulai lah aku mencoba memilah milih apa kira kira yang menjadi bakat terpendam ku. Menulis,ceklis tapiiii lebih banyak gagal nya. Berarti bukan.
Menyulam,ceklis namun ujung ujung nya jarum dan peralatan lainnya hanya menumpuk di sudut lemari kamar.
      Berdagang pun masuk kedalam daftar,secara aku adalah orang padang yang notabene selalu dikaitkan dengan dagang. Bahkan Padang sendiri di plesetkan menjadi Pandai Dagang. Apa daya,darah emang padang tapi ternyata jiwa berdagang tidak mengalir di darah ku.
      Perjalanan mencari bakat terpendam ini tidak berakhir disitu saja,masih panjang daftar nya tapi aku tidak akan menguarikan nya satu persatu. Cukup lah aku dan tuhan yang menjadi saksi perjalanan panjang pencarian bakat terpendam ini.
      Akhirnya perjalanan panjang ini harus berhenti juga. Mungkin dia capek juga terpendam terus atau aku nya saja yang mencari ditempat yang salah. Kemaren sore tanggal 9 februari 2016 adalah saat saat yang akan aku ingat dimasa yang akan datang. Saat dimana aku akhirnya menemukan si bakat terpendam ini.
       Memasak,yaa memasak adalah bakat terpendam yang aku miliki. Sebenarnya aku sudah pernah memasukan memasak kedalam daftar bakat terpendam tapi tidak terlalu yakin. Karena aku berpikir sebagai perempuan memasak adalah salah satu yang yang haru bisa di kuasai tanpa perlu bakat. Di tambah faktor aku orang Padang (lagi). Sudah menjadi pengetahuan umum kalo perempuan Minang itu bisa memasak. Ternyata pikiran itu salah. Seperti uraian yang pernah aku baca sebelum nya,bakat terpendam adalah sesuatu yang kita dengan mudah melakukan nya sementara orang lain bersusah payah.
       Bagi ku memasak adalah hal yang mudah,aku bisa memasak hanya dengan mendengarkan orang lain berbicara tentang makanan tersebut. Atau sekali melihat resep dan berikut nya akan bisa ku lakukan dengan mudah. Bukan nya sombong tapi kan kata nya hal yang dengan tutup mata pun bisa kita lakukan.Heehee
       Memasak adalah hal yang menyenangkan. Bagi ku kadang sudah menjadi terapi,ketika mulai stres dengan suasana kantor atau mood yang mulai memburuk. Memasak adalah obat nya. Mencoba resep baru, rasa baru dan semangat baru.
       Untuk saat ini aku hanya memasak untuk diri sendiri dan tema teman di kosan. Suatu saat mungkin aku akan mencoba mencari peruntungan juga dengan bakat terpendam ku ini.
       Ada yang mau di masakin??


Komentar

  1. Marisa orang Padang?.
    Berdomisili di Padang kah?.. :)

    Btw, klo tidak berbakat dagang..mungkin marisa bakat terpendamnya jadi pembeli..hehe. Nice Posting...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, asli padang tapi kebetulan sekarang domisili di ntt, tugas negara.

      Hehehe, kayak nya iya gitu kak,.

      Hapus
    2. Iya kak, asli padang tapi kebetulan sekarang domisili di ntt, tugas negara.

      Hehehe, kayak nya iya gitu kak,.

      Hapus
  2. Marisa orang Padang?.
    Berdomisili di Padang kah?.. :)

    Btw, klo tidak berbakat dagang..mungkin marisa bakat terpendamnya jadi pembeli..hehe. Nice Posting...:)

    BalasHapus
  3. Orang padang ga jauh dari dagang dan masak. Mau bakat atau tidak,perlu diasah

    BalasHapus
  4. Boleh dong, dimasakin masakan padang, wkwkwk

    BalasHapus
  5. Boleh dong, dimasakin masakan padang, wkwkwk

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sahabat Alor, Tulta dalam Senyuman

One Day One Post, A Day Journey To Yogyakarta (Part 1)

All About Me